diantara ribuan kerikil musim kemarau bertabur
dera peluh berkeringat nohta - nohta berbulir
dalam kemarau kesakitan menghujam
kelakar sedu sedan tanpa lelah
kepongkahan itu ada diantara mereka
kesenangan yang garang berlawan dengan kusam lusuh bajunya
menghantar keribaan tangis kosong
nalurinya berkata ....
untuk apa aku hidup ?
hidup untuk makan ?
atau
makan untuk hidup ?
nestapa lesu beralas kesakitan
fikiran menerobos ke khayalan angan
bukan cuma impian harapan itu
tapi tetap hampa berlayar
di jalan kerikil berdebu ....
aku tetap menyayangmu dik ...
sapa kau wahai sang kakak
biarkan kita berdua mencari kedamaian dalam penat
walau tak ada picik mata memandang
kusam lusuh pakaianku tak pernah ku hiraukan
hanya dapat memandang senyum manismu wahai adik
aku akan tegar terhadap dunia
salam cinta dan kedamaian ...
berbagilah dengan sesama ..
masih banyak orang yang kurang beruntung di sekitar kita
UnGu AzHaRy JiNgGa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar